Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar acara puncak dari rangkaian semua kegiatan Dies Natalis Polinema ke-37. Acara Gebyar Seni kali ini bertempat di halaman Polinema, Minggu (28/04). Gebyar Seni sendiri bertujuan untuk mempererat kebersamaan antar civitas akademika Polinema. Pihak Polinema dengan kepanitian dan juga dibantu dari kepanitiaan kegiatan Green Campaig sebagai susunan kepanitiaan untuk menjalankan acara ini. Pada Acara ini juga dihadiri oleh Pembantu Direktur I dan IV, Ketua Jurusan (Kajur)Teknik Kimia, Teknik Mesin, Tehnologi Informasi, Dosen, Karyawan dan Mahasiswa.
Acara ini berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 24.00 WIB. Acara ini dimeriahkan dengan diselenggarakannya wayang kulit dengan dalang Ki H. Joko Setiono. Sebagai dimulainya pembukaan acara wayang kulit diserahkannya gunungan wayang dari Bapak Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT. Pembantu Direktur I kepada dalang Ki H. Joko Setiono yang juga sebagai pengajar di jurusan Teknik Sipil Polinema. Selain itu, acara ini juga disertai pembagian hadiah untuk kegiatan beberapa lomba yang diadakan pada rangkaian Acara Dies Natalis Polinema ke-37. Lomba tersebut diantaranya Badminton, Mini Soccer, Kegiatan Kerohanian, Green Campaig dan lain sebagainya.
Jurusan Teknik Kimia sebagai koordinator Pelaksanaan Dies Natalis Polinema ke – 37. Bapak Ir. Eko Naryono, MT. selaku Ketua Pelaksana dan juga pengajar dari jurusan Teknik Kimia, memberikan kemudahan terkait diselenggarakan acara gebyar seni sebagai puncak acara Dies Natalis yang ke- 37 terkait kerjasamanya dengan semua pihak yang telah mendukung acara sehingga terlaksana dengan lancar. Gebyar seni kali ini berbeda dengan yang sebelum – sebelumnya, kali ini bekerjasama dengan bapak Ki H. Joko Setiono untuk menyelenggarakan acara wayang kulit dengan lakon Pangruwat Wahyu Ponco Dharmo, menceritakan lima pemuda yang berkeinginan mendirikan pawiyatan Vokasi dan dengan tekad yang gigih berdirilah padepokan yang besar,siswa yang banyak dan terampil. Walaupun banyak rintangan yang tidak menyukainya atas kebesarnnya. Karena jaman telah berganti dan berkembang dari batu hingga revolusi industry 4.0 atau disebut zaman melenial,,,maka atas saran dari Dalang Pawiyatan Jati sebagai bekal seorang pemimpin yaitu petuah Ilmu HASTA BRATA,maka Bima Seno diwisuda sebagai Pahlawan. Beberapa kemudian mengamalkan ilmu tersebut maka badarlah Bima Seno menjadi manusia kekinian yaitu beliau yang diamanahkan sebagai pilar-pilar vokasi., Lima Pilar Polinema, Itulah beliau manusia sebagai nahkoda pawiyatan agung Direktur beserta jajaranya Pembantu Direktur,dan seluruh pelaku pendidikan. (Humas Polinema)